SEARCH

RUMAH TROPIS

Artikel terpopuler belakangan ini adalah jika kita mengangkat topik minimalis, modern. Atau jika bukan itu, maka berbalik arah ke tema-tema etnik, klasik sering jadi "trending topic" kawan-kawan "panrita balla".

Walaupun begitu, tak ada salahnya kalau kali ini saya hendak membahas topik lain yang sudah jarang di bahas lagi alias ketinggalan jaman. "RUMAH TROPIS".....rumah saya, rumah kita semua yang berdomisili di negara tropis seperti Indonesia. Supaya pemahaman dasar kita seragam tentang rumah tropis, maka sederhananya begini.....rumah tropis yang saya maksudkan adalah rumah yang dibangun di wilayah (negara) yang musimnya hanya dua yakni musim hujan dan musim kemarau (panas).

Episode ini kita memulai dengan sebuah sajian yang terbilang berani







ARSITEKTUR RUMAH TORAJA

Sebenarnya saya tidak menguasai topik ini, tetapi tak ada salahnya mengajak anda semua menengok arsitektur ini. Semoga menginspirasi !!!



Tana Toraja di Sulawesi Selatan telah dikenal dunia seperti orang mengetahui Bali yang lebih ternama ketimbang negara Indonesia. Atmosfer kultural di Tana Toraja - tempat pemukiman suku Toraja-yang kuat membuat wisatawan menikmati sensasi dan pesona berbeda. Kita akan menemukan banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Tana Toraja, tetapi mayoritas berpenampilan lebih serius dan intelektual. Toraja ternyata sangat menarik bagi peneliti dan antropolog dari dalam dan luar negeri untuk dijadikan bahan tesis atau disertasi mereka.

LIVING CULTURE.
Harus disadari bahwa Tana Totara memiliki potensi dan peluang besar untuk eco-tourism, sebuah wacana wisata yang lebih mengutamakan pelestarian alam dan budaya. Salah satu aspek pesona sangat menraik adalah arsitektur Toraja yang menawarkan banyak keragaman teknik dan nilai artistik tinggi.

Kehidupan suku dalam bahasa bugis disebut "To Riaja"-orang yang hidup di negeri atas atau pengunungan-ini memang memiliki tradisi dan ikatan kosmologi yang kuat dari kelahiran, kehidupan dan kematian. Semua dirayakan dan diperingati dengan berbagai peristiwa adat. Eksistensi budaya dan tradisi ini masih tetap lestrai dalam kesatuan yang tidak terpisahkan antara kehidupan sehari-hari, upcara ritual dan arsitektur bangunan rumah suku Toraja.

ORNAMENT
Segala kegiatan, ritual, dan benda-benda yang hadir selalu punya makna mendalam lebih dari hanya sekedar fungsional. Kedalaman ikatan emosi dan filosofi begitu kental hadir dalam tradisi yang ada. Seperti rumah tinggal mereka yang disebut tongkonan dari kata "Tongkon" berarti duduk bersama-sama. Eksistensi tongkonan hingga kini layak kita hargai sebagai keteguhan memegang adat, tradisi dan kearifan lokal yang begitu berharga.

Bangunan yang memiliki tata letak berorientasi utara-selatan dengan pintu utama di utara ini mengambil filosofi "perahu yang mengarungi lautan luas kehidupan". Dengan konstruksi "knock down" yang sangat rumit dan cerdas, tongkonan dirancang sebagai rumah panggung dari kayu-kolong di bawah diapaki sebagai kandang kerbau-dan konstruksi tahan gempa. Arah orientasi bangunan yang memiliki makna ini secara garis besar menggambarkan keseimbangan. Makna dan filosofi arah bangunan ini kemudian disimbolkan melalui ukiran-ukiran kayu dan ornamen yang menghiasi seluruh rumah.

Seperti elemen tanduk kerbau yang menggambarkan status sosial dan berhubungan juga dengan fase kematian dalam hidup. Selain itu terdapat ukiran kayu yang selalu menyimbolkan kebaikan dengan menggunakan empat warna dasar hitam (kematian), kuning (anugerah dan kekuasaan ilahi), putih (suci) dan merah (kehidupan manusia). Keempat warna ini juga merepresentasikan kepercayaan asli suku Toraja yaitu aluk to dolo.

Ukiran yang menjadi ornamen tongkonan ini kemudian tidak hanya menjadi representasi tingginya nilai seni, artistik dan manifesto budaya terutama sosial dan religi. Dengan mengambil inspirasi dari alam, motif ukiran merupakan abstraksi dan geometris dari binatang dan tumbuhan dalam tatanan yang berulang. Di sinilah ornamen tidak hanya artistik secara visual, tetapi maknanya membentuk cerita, do'a dan apresiasi pemilik terhadap kehidupan.

Ornamen akhirnya hanya sebuah bagian kecil dari pesona arsitektur Toraja dari living culture yang masih terjaga. Keseimbangan hidup yang dielaborasi dalam simetris, keterikatan dan berorientasi seharusnya bisa terus digali untuk menginspirasi perkembangan arsitektur masa kini.

CONSERVE
Saat ini modernisasi semakin lama merambah dalam keseharian masyarakat Toraja dan sedikit demi sedikit mengubah pola pikir masyarakat tradisional menjadi modern, serba praktis dan terbuka terhadap seni budaya dari luar. Sayangnya banyak pemahaman salah kaprah dalam mewujudkan modernisasi, seperti perubahan material atap rumah tongkonan dan persilangan antara rumah panggung tradisional dengan landed house. Saat ini banyak ditemui rumah modern beratap seng yang kemudian menghasilkan generasi arsitektur Toraja yang semakin kehilangan identitas. Semakin mendekati pusat kota rumah tradisional Toraja sedikit demi sedikit mulai kehilangan jiwanya, sementara jauh dari pusat kota semakin banyak ditemukan bangunan yang masih menjaga nilai dan jiwa arsitektur Toraja sebagai living culture yang terjaga keasliannya.

INI DIA, FAKTA PENTING PENGGUNAAN AIR DI KAMAR MANDI





Pemborosan air di rumah akan berdampak terhadap lingkungan. Karenanya, Anda harus lebih bijak perihal penggunaannya, seperti di kamar mandi.




Menghemat penggunaan air di rumah bisa jadi solusi tepat untuk mengurangi penyedotan air tanah yang semakin mengkhawatirkan. Kamar mandi sebagai salah satu area dengan konsumsi air terbanyak bisa jadi target pertama Anda untuk membatasi penggunaan air yang berlebihan.


Berikut ini adalah beberapa fakta menarik seputar air kamar mandi yang perlu Anda ketahui.

49% dari seluruh air yang terdapat di rumah, digunakan di kamar mandi.

Pada saat Anda membuka kran air terus-menerus, sebanyak 17 liter air terbuang sia-sia setiap menitnya.

Rata-rata orang menyiram toilet menghabiskan 20 galon per-hari.

Pemborosan air yang terjadi sekarang ini telah berkontribusi pada naiknya permukaan laut dunia hingga 25%.

Penggunaan toilet dengan flush ganda terbukti dapat mengurangi penggunaan air yang berlebihan saat menyiram toilet.


MERANCANG HUNIAN DI LAHAN BERKONTUR






Mengolah lahan berkontur menjadi tantangan tersendiri dalam mendesain hunian. Jika tepat penataannya, estetika bentuknya akan terlihat menarik.

Tanah berkontur atau tidak rata sering kita temui di wilayah perbukitan dan pegunungan. Bagi sebagian orang, kondisi tersebut selain sulit pengolahaannya, konstruksi strukturnya haruslah super ekstra. Sisi lainnya, lahan berkontur juga memiliki nilai positif yang dapat menjadi inspirasi tersendiri. Hunian yang dibangun di atas tanah berkontur akan sangat kaya kreasi ruang, jika penataannya tepat.

Mengingat pemanfaatan lahan di tanah berkontur menciptakan ruang yang dapat tersembunyi di antara ruang lainnya.??Misalnya rumah tinggal berlantai tiga, akan terlihat hanya satu lantai dari sisi berbeda. Sedangkan dari sisi samping, akan terlihat hanya dua lantai karena satu lantai lainnya berfungsi seperti basement atau lantai bawah tanah. Padahal, basement ini memanfaatkan tanah yang cekung dari permukaan.

Hunian di atas tanah tidak rata juga memiliki keunikan dibandingkan dengan rumah berlantai satu (tanpa lantai atas), yang berada di atas tanah tidak berkontur. Rumah berlantai satu memang tidak meletihkan karena tidak ada tangga yang setiap saat akan mengantarkan tubuh kita dari lantai satu ke lantai yang lain. Keunikan lain yang tidak di dapat lahan datar adalah pemandangannya. Pada lahan ini muka bangunan akan dapat terbentuk menjadi dua sisi.

View yang dihasilkan pun jauh lebih menarik. Lalu langkah apa yang dapat mengawali saat mendesain hunian di lahan berkontur? Untuk menghasilkan desain hunian yang baik dari segi konstruksi, langkah pertama yang harus diketahui adalah kepadatan tanahnya. Siapkan pena dan kertas untuk sekedar corat coret untuk mengetahui letak ruangan unik yang anda inginkan. Kembangkan kreatifitas dan keunikan untuk rumah impian anda.

Memilih lahan berkontur untuk rumah tinggal, kita juga harus teliti mengetahui kedalaman kontur tersebut. Hal ini untuk menghindari lantai bangunan yang tidak rata. Kondisi lahan seperti ini juga akan mempengaruhi banyak aspek mulai dari pembagian ruang, akses dan jalur sirkulasi, bentuk massa dan atap, struktur sampai biaya konstruksi pembangunan.


Namun perbedaan ketinggian tanah ini ternyata dapat menjadi nilai lebih terhadap lokasi hunian apabila karakteristik topografi tanah menjadi bagian dari desain bangunannya sehingga menjadi ciri khas hunian. Dalam hal ini ada beberapa solusi yang dapat diterapkan : Cara paling mudah adalah meratakan lahan dengan jalan mengeruk tanah yang tinggi dan menimbun bagian lahan yang rendah (cut and fill).





Tahap selanjutnya berlangsung sebagaimana proses membangun rumah di lahan yang rata Alternatif lain adalah sengaja mengatur ketinggian tanah yang tidak sama rata di semua bagian lahan. Beberapa bagian dari lahan dapat ditata menjadi susunan lantai terasering atau split level yang cukup luas sehingga dapat menampung beberapa ruangan. Desain ini menuntut perhatian ekstra terhadap hubungan antar lantai dan jalur sirkulasi yang akan mengambil luas lahan cukup banyak.


Pilihan paling ekstrem adalah membangun rumah panggung yang tidak mengubah keadaan topografi tanah. Rancangan rumah seperti ini memerlukan perhitungan konstruksi dan bahan bangunan yang khusus. Apapun solusi bangunan yang diterapkan, hendaknya ruang-ruang berfungsi sejenis dalam satu bidang lantai dikelompokkan. Contohnya ruang tamu dengan ruang keluarga, ruang makan dengan pantry dan kamar tidur yang sejajarkan.


Perhitungkan posisi akses utama dan jalan samping rumah yang paling mudah dicapai dan langsung dikenali dari arah depan lahan. Desain jalan dan pintu masuk sebaiknya dibuat menarik. Desain pula alur sirkulasi penghuni dalam bangunan yang paling efisien, sehingga tidak membingungkan dan tidak membuat lelah penghuninya. Jika langkah-langkah di atas dapat diterapkan dan dikembangkan baik. Hunian di lahan berkontur akan terbentuk menarik.

TRIK MEMILIH CAT TEMBOK PART 5


Kesimpulan

Baiklah, sepertinya perlu mengambil beberapa kesimpulan, meskipun ini bersifat Pribadi berdasarkan pengalaman pribadi di lapangan, dan bukan kesimpulan yang mewakili orang banyak ataupun dari perusahaan Cat sekalipun.

1. Pilihlah cat sesuai dengan penggunaanya, apakah untuk Interior atau exterior, meskipun ada beberapa brand yang memberikan keterangan cat dapat digunakan di Interior maupun eksterior, namun hasil cat yang khusus untuk interior ataupun eksterior saja lebih baik kualitasnya.
2. Disaat yang serba sulit saat ini, bijaklah memilih brand dan kualitas sesuai dengan kantong anda.
3. Biasanya Harga memang berbanding lurus dengan kualitasnya, namun ada pula brand yang tampaknya memberikan harga yang lebih tinggi bahkan terlalu mahal sedangkan kualitasnya bisa jadi sama dengan brand lainnya.
4. Jangan terlena dengan cat murahan sedangkan anda menginginkan hasil akhir yang istimewa. Cat lebih mahal mungkin hanya cukup 2x lapis sudah menutup dinding anda, dan daya sebarnya bisa luas, sedangkan cat murahan, bisa jadi 3 sampai 4x lapis agar bisa memiliki lapisan film yang mampu menutup dinding anda, ditambah daya sebar yang kecil, tentu membuat lebih banyak cat yang anda butuhkan, ini bisa jadi dana yang anda keluarkan lebih banyak ketimbang membeli cat yang lebih berkualitas.
5. Kecanggihan teknologin memang tidak dapat dihindarkan, Cat kelas menengah hingga premium yang dimiliki pabrikan-pabrikan terkenal mulai menyediakan pemilihan warna hingga ribuan warna, dan anda tinggal memilih warna yang diinginkan, kemudian mesin tinting system atau mesin oplos warna akan mengerjakan saat itu juga.