SEARCH

SKETSA tak dapat MENGUBAH DUNIA


Judul di atas sesungguhnya originalnya begini : "SKETSA MENGUBAH DUNIA". Tetapi kemudian saya sisipkan dua kata di antaranya tak lain hanya karena menghindari polemik dan kurang rukunnya anda dengan saya.

Guru saya pernah berkata : "Coret saja kertas gambarmu, jangan biarkan kosong sepanjang malam. Kumpulkan coretan-coretan itu di akhir waktu. BANDINGKAN BEDANYA !!!
Perbedaan coretan di awal coretan sampai lembar yang paling terakhir, silakan anda nilai sendiri".

Ketika di hari pertama anda mencoret, maka mungkinlah akan mirip dengan coretan ini :


Uuppss, jangan miris dulu. Karena ini barulah awalan yang mungkin mirip kertas latihan anak saya di Play Group.

Ketika hari kedua, kelihatannya koq perlu pembenahan. Apa kata guru saya kalau lembarannya hanya satu, maka saya genapkan jadi dua.


Sedikit membaik. Hari ketiga terlalu capek rupayanya, hingga seharian tanpa hasil. Hari keempat saya ingat apa kata guru saya. Eeh,,hati-hatilah anda karena anda telah ketinggalan hari ketiga. Maka di hari keempat ini harus ada dua lembar.



Apa jadinya di hari-hari berikutnya, saya juga belum tahu. Kita lihat saja nanti.

Apakah betul DUNIA AKAN BERUBAH DENGAN SKETSA ?



KONSULTASI


Pertanyaan :
Bapak Mappisara yang baik. Saya seorang wiraswasta berdomisili di seputaran Grogol (alamat nanti aja). Lingkungan kami bermaksud mendirikan sebuah Musollah tetapi kami kesulitan merancang sendiri dan mencari jasa Arsitek pastilah membutuhkan ongkos yang sedikit ekstra. Mohon masukan dari bapak. terima kasih.
Dari AN,..Grogol



Tanggapan :


Bapak AN yang terhormat. Data yang bapak informasikan kepada saya sebenarnya kurang lengkap untuk lebih mengeksplorasi apa yang bapak inginkan. Tetapi baiklah, saya mencoba menduga-duga menurut versi saya.

Musollah pada umumnya adalah pusat kegiatan ibadah, acara peringatan keagamaan, sarana pendidikan formal maupun non formal dan begitu seterusnya. Sebelumnya perlu kita saling mengingatkan bahwa membangun pastilah sesuatu yang sulit tetapi memakmurkannya pasti jauh lebih sulit.

Yang perlu bapak pertimbangkan adalah, aksessibilitas publik, sirkulasi, sarana utilitas, aksessibilitas lingkungan. Saya memiliki beberapa sketsa sederhana, barangkali dapat menginspirasi bapak melanjutkan rancangan bapak itu.



Seringkali sktesa awal sangat membantu warga-warga lain di sekitar bapak untuk lebih mengembangkan lagi ide bapak itu sehingga rancangan akan menjadi lebih baik.


Kalau ada waktu saya akan coba membuat sketsa yang lebih spesifik. Walaupun begitu, silakan bapak melihat-lihat sketsa di blog ini yang mungkin posting-postingan saya yang lama. Mungkin akan bermanfaat, saya harap !!!

Meskipun demikian sekiranya bapak memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Akan tampil beda Musollah di tempat bapak sekiranya di desain minim (mungkin minimalis), terbuka. Disamping sirkulasi udara akan maksimal, pencahayaan juga akan "hemat energi", biaya pembangunan akan berkurang, mudah pengembangannya di kemudian hari dan yang paling utama adalah fungsi-fungsi kemasyarakatan lainnya semisal fungsi ganda untuk pertemuan warga dan lain-lain.



2. Lakukan zonifikasi area, semisal penggunaan pohon, perubahan tekstur material (semisal paving stone dll) sehingga area "SUCI" dan "PUBLIC" yang mungkin ber"najis" dapat dipisahkan.



3. Perhatikan fasilitas pendukung seperti listrik, sumber air, keamanan, telepon (jika dibutuhkan) dan lain-lain. Silakan bapak sesuaikan dengan kebutuhan.

Demikian saran saya, semoga bermanfaat.

AKSARA

Dulu saya mengira dunia arsitektur adalah dunianya kaum "grafis" yang tak bisa dijamah orang luar. Setelah melewati masa-masa ....dimana ternyata, terdapat beberapa karakter arsitektur yang justru lahir dari tangan-tangan yang bukan "ARSITEK". Sebut saja, "PELUKIS", "SASTRAWAN", atau mungkin dari seorang guru "BAHASA INGGRIS".

Beberapa waktu yang lalu saya menelusuri trotoar tak jauh dari kediaman saya bersama putri saya tercinta. Hingga akhirnya sang putri mampir di emperan loper "koran"..dan dalam sekejap larut dalam dunianya,...mencari buku-buku "tema anak-anak"...

Yang membuat saya kaget adalah saat dia bertanya : "Pa',aku mau bikin rumah tinggi pak,...kayak gini,.nih...." trus dia nunjuk sebuah komik lawas,...yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit...

Saya jawab,..tidak usah nak,...ga usah bikin rumah tinggi-tinggi,..yang pendek-pendek aja,..nanti nggak kesampaian. Kamu pasti akan kecewa...

Saya sempat jeprat jepret dia saat itu....ini dia hasil jepretannya..