SEARCH

MENGGAMBAR 3 DIMENSI MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP

Banyak sekali artikel-artikel yang pernah membahas tentang TRIK MENGGAMBAR 3 DIMENSI MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP. Tetapi kebanyakan di antaranya adalah trik bagi para pengguna yang telah mahir dan masih jarang artikel yang menyajikannya buat para pemula atau bahkan pengguna yang tak mengerti gambar 3D sama sekali.

Nah, kali ini saya hanya ingin menyajikan trik itu secara sederhana dan mudah dipraktekkan buat anda yang meskipun baru pertama kali ini ingin mencobanya.

Rupanya banyak komentar dari kawan-kawan yang tidak bisa menemukan beberapa logo ikon atau pallette aslinya, maka silakan download file aslinya di bawah ini :


MENGGAMBAR 3D MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP


1.        Silakan memulai program google sketchup sebagaimana program-program pada umumnya.


Gambar 1. Start program
            





        Google selaku penyedia software ini secara gratis, karenanya anda dapat mendownload sketchup versi terendah ataupun versi ter-updated yang disediakan. Kebetulan kali ini saya memiliki dua versi terakhir yang bisa anda jadikan perbandingan.




                                                                                           Gambar 2. Sketchup 7









Gambar 3. Sketchup 8


2.        Sebagai langkah awal untuk memulai menggambar 3D, maka perlu kita ulangi kesepakatan 3D modeling berbasis koordinat X, Y dan Z.


Gambar 4. Garis koordinat


3.        Nah, sekarang coba anda klik           “rectangle” di toolbar getting started untuk menentukan batas lahan, jalan. Sebagai contoh : klik rectangle, lalu klik kiri di monitor (pada tahap ini silakan abaikan terlebih dahulu X=0, Y=0 dan Z=0) kemudian drag mouse anda lalu isi tab “measurements” di sebelah kiri bawah monitor.

                                                                                                    Ini artinya lahan yang akan anda banguni adalah 30 m x 15 m






Dan hasilnya seperti gambar di bawah ini :



4.        Berbeda dengan program grafis yang telah anda kuasai sebelumnya seperti AutoCAD, Mechanical desktop, 3dxmax atau mungkin Corel draw, maka kalau di google sketch up ini toolbar-nya bergambarkan model yang sangat mewakili fungsinya. Sehingga akan mudah dikenali khususnya bagi yang tergolong pemula mengenal program ini.  Silakan coba berbagai perintah yang terdapat pada “getting started” toolbar :



5.        Coba terus tools-tools  itu untuk membuat gambar seperti di bawah ini :



6.        SELAMAT !!!  Anda telah berhasil menyelesaikannya dengan baik. Sebagaimana pesan guru saya, bahwa esensi konstruksi bangunan secara umum adalah pondasinya. Kalau pondasinya sempurna, maka 75 % bangunan itu sudah selesai. Saya kira demikian juga dengan gambar yang akan kita selesaikan ini, 75 % telah anda lewati dengan sempurna, “SUPER UNTUK ANDA” (saya pinjam istilah pak Mario Teguh)
            Baik,….lanjut, silakan klik         ,   “push / pull” di toolbar getting started untuk meninggikan ataupun menurunkan ketinggian lantai sekehendak anda, hingga menjadi gambar di bawah ini :



                                                                                             
7.        Gunakan toolbar “rectangle” untuk membuat kolom-kolom bangunannya dan “push/pull” untuk memanjangkan dan atau memendekkannya sesuai dengan ukuran yang anda kehendaki sampai kurang lebih seperti gambar di bawah ini :



Supaya aktifitas anda flexible dan tidak monoton, maka anda boleh mencoba memutar-mutar pekerjaan anda dengan toolbar              dan menyesuaikan dari sudut mana ingin melakukan editing.

8.        Asah terus keinginan anda dengan tak henti-hentinya mengutak atik model anda. Lewat tulisan ini saya hanya menyuguhkan contoh sederhana yang menurut versi saya cukup mewakili berbagai bentuk grafis pada umumnya seperti, kotak, lingkaran, segitiga, elips dan selanjutnya terserah anda.





9.        Sebagai pelengkap 3D ini, tambahkanlah atribut atau nama “masjid” pada gambar bangunan anda. Silakan klik :
tle=""� G < v � � p � [endif]-->            Baik,….lanjut, silakan klik         ,   “push / pull” di toolbar getting started untuk meninggikan ataupun menurunkan ketinggian lantai sekehendak anda, hingga menjadi gambar di bawah ini :







Dan akan muncul tampilan toolbox “place 3D text” yang memungkinkan anda menuliskan text yang anda kehendaki sebagaimana contoh di samping.











10.      Letakkan text pada sisi bangunan yang akan menjadi tempat text sebenarnya.


11.      Tanpa bermaksud menghancurkan sistematika tulisan ini, maka saya mengajak anda menjelajahi kulit-kulit (perintah) luarnya saja terlebih dahulu dan pendalamannya silakan dikembangkan secara mandiri. Mari kita menambahkan komponen-komponen accessories seperti orang, mobil, lampu, tiang listrik, pohon dan lain-lain. Klik palette “windows”, 


Dan akan muncul tampilan tampilan toolbox components


Yang memungkinkan kita mencari benda apa saja yang dikehendaki yang sekiranya sesuai dengan model yang dikehendaki. Bahkan pada “Google sketchup versi 8”, disediakan component secara online di “google 3D modeling” berupa modeling bangunan-bangunan dari seluruh penjuru dunia.


12.      Pada sesi ini, latihan kita sudah cukup mewakili gambar 3 dimensi. Nah, alangkah baiknya kalau mencoba melakukan proses render.  Silakan klik            tool “paint bucket” atau gambar cat tumpah, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Pada toolbox “materials”, akan memudahkan kita mencari, memilih dan menentukan jenis material apa yang akan ditempelkan pada object 3D. Penjelasan yang lebih mudah adalah, pada tahap ini adalah ibarat tahap pengecatan, pemasangan keramik, penanaman rumput, memasang karpet dan seterusnya. Bahkan untuk mempermudah pewarnaan bidang gambar, kita dapat menambahkan sendiri warna material dengan mengklik “create material”


Dan akan muncul tampilan  :


Mudah khan ?.....Selamat mencoba...SEMOGA BERMANFAAT.

















HARGA BAWANG MAHAL, APA ARSITEK IKUT ANDIL?

http://forumarsitek.blogspot.com. HARGA BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH MAHAL,....upsss pasti ini gara-gara arsitek. Bagi sobat yang arsitek atau calon arsitek, harap jangan kebakaran jenggot dulu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bawang merah dan bawang putih sulit didapatkan akibat ulah para arsitek :

PERTAMA
Desain lay out pasar kurang mempertimbangkan area HIJAU, KUNING, JINGGA, BASAH atau CAMPURAN. Akibatnya, area penjualan bawang merah & bawang putih bersebelahan dengan penjual daging. Maka merugilah para penjual bawang karena bawang jualannya lebih cepat rusak.

KEDUA
Fasilitas transportasi lokal dalam pasar tak disediakan oleh sang arsitek. Akibatnya, hall dirancang sempit atau bahkan sangat sempit. Akhirnya penyediaan stok tak terkendali, pasar jadi sumpek dan tidak nyaman. 

KETIGA
Terjadi kolaborasi serius antara arsitek, pedagang pasar, Depperindag, Bea Cukai dan Importir.....Upss, arsitek dengan dua kesalahannya di atas, pedagang pasar menimbun, Depperindag tak memberi dukungan regulasi pasar hingga mekanisme pasar meninggikan harga hingga tak terkendali, Bea Cukai tak meloloskan bawang impor & Importir memanfaatkan situasi kacau ini menjadi semakin buruk.

Tips menyusun Rencana Anggaran Biaya

Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan serta besaran biaya dari masing-masing komponen. RAB merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference).



RAB sekurang-kurangnya memuat komponen masukan (input) dari kegiatan baik berupa honorarium dan operasional (termasuk pemeliharaan dan perjalanan, serta asuransi kesehatan dalam rangka mendukung kegiatan yang dilaksanakan di luar negeri dan mempunyai risiko tinggi), volume dan satuan ukur, harga per satuan ukur, jumlah biaya masing-masing komponen serta perhitungan biaya satuan dan total biaya yang menunjukkan biaya keluaran (output). 

Nah, agar lebih memudahkan saya berbagi tentang hal ini maka sebaiknya lihat sekaligus download link di bawah ini. Semoga membawa manfaat buat kemaslahatan kita bersama. Upps, ini hanya contoh RAB yang telah saya shortir sana sini.!!!!

                                                                             

KORAN ARSITEKTUR



Mengintip 6 Konsep Arsitektur GO-Green di Masa Depan
Green Arsitektur (juga dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan) mengacu pada struktur dan penggunaan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien pada seluruh siklus hidup - bangunan: mulai dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, hingga renovasi pembongkaran. 





Usaha ini memperluas dan melengkapi fungsi desain bangunan konvensional yang memperhitungkan masalah ekonomi, daya tahan utilitas, dan kenyamanan.

Meskipun teknologi baru yang terus dikembangkan untuk melengkapi usaha ini dalam menciptakan Green Building, dimana tujuan umumnya adalah nantinya bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak keseluruhan lingkungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alam melalui:
  • Efisien dalam penggunaan energi, air, dan sumber daya lainnya.
  • Melindungi kesehatan dan meningkatkan produktivitas orang yang menempatinya.
  • Reduksi limbah, polusi dan degradasi lingkungan.
Konsep yang serupa yaitu bangunan alamiah, yang biasanya berada pada skala yang lebih kecil dan cenderung untuk fokus pada penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia. Pembahasan terkait lainnya termasuk desain yang berkelanjutan dan Green arsitektur. Sementara itu istilahKeberlanjutan dapat didefinisikan sebagai memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang.

Konsep Arsitektur Go Green Masa Depan

1. Vertical Theme Park of the Future

merupakan konsep taman gedung pencakar langit masa depan, yang berbasis di New York oleh arsitek Ju-Hyun Kim. konsep ini mengadopsi konsep dari Disneyland untuk menciptakan dunia yang berbeda namun berbasis suasana kota sebagaimana mestinya. Dimana dari konsep ini diharapkan menjadi sebuah taman tanpa mobil, bangunan berkelanjutan yang memanfaatkan energi surya dan hijau, mendaur ulang limbah, dan menampung air hujan.




2. Weave Housing

merupakan konsep tempat tinggal prefabrikasi modular pada bangunan bertingkat yang terbuat dari beton ringan. Meskipun semua ruang apartemen tampak sempit dan panjang, beberapa terdiri dari beberapa unit memungkinkan untuk pengembangan lantai yang lebih menarik dan ruang tambahan.











3. Twisting Acupuncture Tower for Taiwan

Bangunan ini berdesain Spiral yang diselimuti membran alga dan sanggup memproduksi biofuel. Aristektur ini dikhususkan bagi Taiwan’s Khaosiung port city dimana nantinya sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana desilinasi, penyerapan sinar matahari sebagai sumber energi dan daur ulang limbah.





4.Vertical City for Venezuela Slums


merupakan konsep menara yang mampu mengasilkan sumber energi angin dimana terdapat turbin mikro yang disispkan. menara ini terdiri dari 3 oval yang saling tumpang tindih yang mana masing-masing akan ditempat kelompok pengguna yang berbeda yaitu mulai dari ritel, hotel, apartemen, hingga perkantoran.










5. Spiral Tower: Suburban Living in Berlin

merupakan konsep perumahan pada gedung menara bertingkat dengan prinsip linkungan hidup yang berkelanjutan. pola saling siang-silang antar ruang memungkinkan memberi ruang cukup untuk teras tanam di setiap ruang apartemen. Bangunan ini juga sekaligus mampu mengahasilkan sumber energi terbarukan dengan adanya perangakat panel surya, turbin angin dan beberapa penampung air hujan.





6. Reflections Development in Singapore

Konsep yang pembangunannya akan rampung di akhir 2011 ini terdiri dari 6 tower yang dihubungkan oleh jembatan langit yang didalamnya menyediakan kantong-kantong ruang terbuka memberi pemandangan spektakuler di sekitarnya. bangunan ini menampung 1.129 unit hunian dan telah memperoleh Singapore’s Green Mark Gold Award untuk kemampuannya dalam hal penghematan energi yang masiv.