SEARCH

KAMAR MANDI PRIBADI


Memiliki kamar mandi yang mungil bukan berarti menghambat kreativitas Anda dalam mempercantik dan membuat dekorasi tempat Anda membersihkan diri ini. Memiliki kamar mandi yang bersih dan menyenangkan, dapat meningkatkan mood saat akan mandi untuk berangkat pergi ke tempat anda beraktivitas.



Untuk tetap dapat menata kamar mandi yang mungil, perhatikan tips-tips berikut:



Tentukan Tema



Tema yang jelas akan memudahkan Anda mencari kebutuhan untuk ruangan tersebut. Menentukan tema dapat dimulai dengan menentukan warna apa yang anda pilih untuk kamar mandi anda. Kamar mandi yang kecil, tidak kami sarankan dicat dengan warna gelap. Warna-warna terang akan membuat ruang tampak luas.



Tentukan Fokus



Karena ruangannya yang kecil, kamar mandi tak mungkin menampung aneka barang. Cukup tentukan satu ornamen yang menjadi fokus, misalnya satu tembok dengan keramik bermotif, atau cermin dengan lampu yang indah. Cermin berukuran besar tanpa frame dapat pula ditempatkan di dinding untuk memberi efek ruang yang lebih lega.





Siapkan Tempat Menyimpan



Kamar mandi akan dipenuhi dengan handuk juga pakaian kotor. Siapkan tempat untuk menyimpan semua hal tersebut. Kamar mandi yang rapi akan membuat kamar mandi tampak lebih indah. Belilah wadah yang cantik sesuai tema kamar mandi. Wadah cantik itu juga berfungsi sebagai penghias kamar mandi.





Pilih Penerangan Yang Sesuai



Cara lain untuk memperindah kamar mandi adalah dengan penerangan yang tepat. Pilih lampu yang tidak terlalu terang, namun bukan remang-remang. penerangan yang terkesan natural akan menciptakan suasana yang nyaman di dalam kamar mandi.





Wewangian Cantik



Jika ruangan sudah tertata, penerangan pun sudah tepat, maka tak ada salahnya Anda menambahkan wewangian segar di kamar mandi. Selain memberi efek yang menenangkan, wewangian itu juga bisa mempercantik kamar mandi Anda.

PROLOG ARSITEKTUR

Sebuah cuplikan kata seorang pujangga yang kupungut di tepian dinding yang basah, tak jelas siapa penggubahnya. Kertasnya pun lusuh tapi hematku sangatlah dalam menjadi pengantar blog ini :



Dengan awalan ini kami mulai sebuah rangkaian kerja keras yang tak mengenal batas ruang dan waktu untuk mewujudkan sebuah idealisme pembentuk masa depan.

Sebuah awalan perlu diciptakan untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik, di tengah lalu lintas kesadaran yang selalu menjadi utopi orang sejagad. Kita menyadari sepenuhnya bahwa modernitas tak pernah lepas dari tradisi. Dengan merasakan kenyataan di sekitar kita, SKETSA ARSITEKTUR hadir menyodorkan semangat pemikiran alternatif yang konsekuen dan tidak setengah-setengah.

BANYAK YANG LEBIH MAMPU TETAPI HANYA KAMI YANG MAU MELAKUKANNYA.................


"KUMUH"NYA ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL























Pada edisi terdahulu, kita pernah membahas tentang pasar tradisional yang sejarahnya berawal dari satu di antaranya adalah penjual es poteng.Es poteng ini sangat populer di Makassar, kalau di Jawa semacam penjual es campur-lah kira-kira.



Fenomena menarik dari eksistensi pasar tradisional era kini adalah stigma negatif yang "KUMUH" terhadap pasar-pasar tradisional kita. Betapa tidak, setiap melangkahkan kaki ke gerbang pasar-pasar itu maka yang terpampang di depan mata adalah becek, kumuh, penuh sampah, bau, apek dan segudang kekurangannya.

Di tambah lagi dengan maraknya swalayan bersanding dengan pasar tradisional itu yang seolah berkompetisi dan tentunya kita semua sudah mengetahui pemenangnya. Kenapa ? Karena kumuhnya pasar-pasar "rakyat" ini tetap melekat dan tak mampu bersaing dengan kinclongnya swalayan,supermarket, hypermarket di sebelahnya.

Ada 3 hal pokok yang mengokohkan stigma kumuh pasar tradisional :

PERTAMA
Tidak tersedianya tempat sampah yang cukup

KEDUA
Tidak tersedianya pengelola pasar yang profesional

KETIGA
Liar dan ilegalnya pedagang pasar. Sederhananya begini, identitas pedagang pasar sangat tradisional berdasarkan keakraban.

MENGGAMBAR 3 DIMENSI MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP

Banyak sekali artikel-artikel yang pernah membahas tentang TRIK MENGGAMBAR 3 DIMENSI MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP. Tetapi kebanyakan di antaranya adalah trik bagi para pengguna yang telah mahir dan masih jarang artikel yang menyajikannya buat para pemula atau bahkan pengguna yang tak mengerti gambar 3D sama sekali.

Nah, kali ini saya hanya ingin menyajikan trik itu secara sederhana dan mudah dipraktekkan buat anda yang meskipun baru pertama kali ini ingin mencobanya.

Rupanya banyak komentar dari kawan-kawan yang tidak bisa menemukan beberapa logo ikon atau pallette aslinya, maka silakan download file aslinya di bawah ini :


MENGGAMBAR 3D MENGGUNAKAN GOOGLE SKETCHUP


1.        Silakan memulai program google sketchup sebagaimana program-program pada umumnya.


Gambar 1. Start program
            





        Google selaku penyedia software ini secara gratis, karenanya anda dapat mendownload sketchup versi terendah ataupun versi ter-updated yang disediakan. Kebetulan kali ini saya memiliki dua versi terakhir yang bisa anda jadikan perbandingan.




                                                                                           Gambar 2. Sketchup 7









Gambar 3. Sketchup 8


2.        Sebagai langkah awal untuk memulai menggambar 3D, maka perlu kita ulangi kesepakatan 3D modeling berbasis koordinat X, Y dan Z.


Gambar 4. Garis koordinat


3.        Nah, sekarang coba anda klik           “rectangle” di toolbar getting started untuk menentukan batas lahan, jalan. Sebagai contoh : klik rectangle, lalu klik kiri di monitor (pada tahap ini silakan abaikan terlebih dahulu X=0, Y=0 dan Z=0) kemudian drag mouse anda lalu isi tab “measurements” di sebelah kiri bawah monitor.

                                                                                                    Ini artinya lahan yang akan anda banguni adalah 30 m x 15 m






Dan hasilnya seperti gambar di bawah ini :



4.        Berbeda dengan program grafis yang telah anda kuasai sebelumnya seperti AutoCAD, Mechanical desktop, 3dxmax atau mungkin Corel draw, maka kalau di google sketch up ini toolbar-nya bergambarkan model yang sangat mewakili fungsinya. Sehingga akan mudah dikenali khususnya bagi yang tergolong pemula mengenal program ini.  Silakan coba berbagai perintah yang terdapat pada “getting started” toolbar :



5.        Coba terus tools-tools  itu untuk membuat gambar seperti di bawah ini :



6.        SELAMAT !!!  Anda telah berhasil menyelesaikannya dengan baik. Sebagaimana pesan guru saya, bahwa esensi konstruksi bangunan secara umum adalah pondasinya. Kalau pondasinya sempurna, maka 75 % bangunan itu sudah selesai. Saya kira demikian juga dengan gambar yang akan kita selesaikan ini, 75 % telah anda lewati dengan sempurna, “SUPER UNTUK ANDA” (saya pinjam istilah pak Mario Teguh)
            Baik,….lanjut, silakan klik         ,   “push / pull” di toolbar getting started untuk meninggikan ataupun menurunkan ketinggian lantai sekehendak anda, hingga menjadi gambar di bawah ini :



                                                                                             
7.        Gunakan toolbar “rectangle” untuk membuat kolom-kolom bangunannya dan “push/pull” untuk memanjangkan dan atau memendekkannya sesuai dengan ukuran yang anda kehendaki sampai kurang lebih seperti gambar di bawah ini :



Supaya aktifitas anda flexible dan tidak monoton, maka anda boleh mencoba memutar-mutar pekerjaan anda dengan toolbar              dan menyesuaikan dari sudut mana ingin melakukan editing.

8.        Asah terus keinginan anda dengan tak henti-hentinya mengutak atik model anda. Lewat tulisan ini saya hanya menyuguhkan contoh sederhana yang menurut versi saya cukup mewakili berbagai bentuk grafis pada umumnya seperti, kotak, lingkaran, segitiga, elips dan selanjutnya terserah anda.





9.        Sebagai pelengkap 3D ini, tambahkanlah atribut atau nama “masjid” pada gambar bangunan anda. Silakan klik :
tle=""� G < v � � p � [endif]-->            Baik,….lanjut, silakan klik         ,   “push / pull” di toolbar getting started untuk meninggikan ataupun menurunkan ketinggian lantai sekehendak anda, hingga menjadi gambar di bawah ini :







Dan akan muncul tampilan toolbox “place 3D text” yang memungkinkan anda menuliskan text yang anda kehendaki sebagaimana contoh di samping.











10.      Letakkan text pada sisi bangunan yang akan menjadi tempat text sebenarnya.


11.      Tanpa bermaksud menghancurkan sistematika tulisan ini, maka saya mengajak anda menjelajahi kulit-kulit (perintah) luarnya saja terlebih dahulu dan pendalamannya silakan dikembangkan secara mandiri. Mari kita menambahkan komponen-komponen accessories seperti orang, mobil, lampu, tiang listrik, pohon dan lain-lain. Klik palette “windows”, 


Dan akan muncul tampilan tampilan toolbox components


Yang memungkinkan kita mencari benda apa saja yang dikehendaki yang sekiranya sesuai dengan model yang dikehendaki. Bahkan pada “Google sketchup versi 8”, disediakan component secara online di “google 3D modeling” berupa modeling bangunan-bangunan dari seluruh penjuru dunia.


12.      Pada sesi ini, latihan kita sudah cukup mewakili gambar 3 dimensi. Nah, alangkah baiknya kalau mencoba melakukan proses render.  Silakan klik            tool “paint bucket” atau gambar cat tumpah, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Pada toolbox “materials”, akan memudahkan kita mencari, memilih dan menentukan jenis material apa yang akan ditempelkan pada object 3D. Penjelasan yang lebih mudah adalah, pada tahap ini adalah ibarat tahap pengecatan, pemasangan keramik, penanaman rumput, memasang karpet dan seterusnya. Bahkan untuk mempermudah pewarnaan bidang gambar, kita dapat menambahkan sendiri warna material dengan mengklik “create material”


Dan akan muncul tampilan  :


Mudah khan ?.....Selamat mencoba...SEMOGA BERMANFAAT.

















HARGA BAWANG MAHAL, APA ARSITEK IKUT ANDIL?

http://forumarsitek.blogspot.com. HARGA BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH MAHAL,....upsss pasti ini gara-gara arsitek. Bagi sobat yang arsitek atau calon arsitek, harap jangan kebakaran jenggot dulu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bawang merah dan bawang putih sulit didapatkan akibat ulah para arsitek :

PERTAMA
Desain lay out pasar kurang mempertimbangkan area HIJAU, KUNING, JINGGA, BASAH atau CAMPURAN. Akibatnya, area penjualan bawang merah & bawang putih bersebelahan dengan penjual daging. Maka merugilah para penjual bawang karena bawang jualannya lebih cepat rusak.

KEDUA
Fasilitas transportasi lokal dalam pasar tak disediakan oleh sang arsitek. Akibatnya, hall dirancang sempit atau bahkan sangat sempit. Akhirnya penyediaan stok tak terkendali, pasar jadi sumpek dan tidak nyaman. 

KETIGA
Terjadi kolaborasi serius antara arsitek, pedagang pasar, Depperindag, Bea Cukai dan Importir.....Upss, arsitek dengan dua kesalahannya di atas, pedagang pasar menimbun, Depperindag tak memberi dukungan regulasi pasar hingga mekanisme pasar meninggikan harga hingga tak terkendali, Bea Cukai tak meloloskan bawang impor & Importir memanfaatkan situasi kacau ini menjadi semakin buruk.

Tips menyusun Rencana Anggaran Biaya

Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan serta besaran biaya dari masing-masing komponen. RAB merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference).



RAB sekurang-kurangnya memuat komponen masukan (input) dari kegiatan baik berupa honorarium dan operasional (termasuk pemeliharaan dan perjalanan, serta asuransi kesehatan dalam rangka mendukung kegiatan yang dilaksanakan di luar negeri dan mempunyai risiko tinggi), volume dan satuan ukur, harga per satuan ukur, jumlah biaya masing-masing komponen serta perhitungan biaya satuan dan total biaya yang menunjukkan biaya keluaran (output). 

Nah, agar lebih memudahkan saya berbagi tentang hal ini maka sebaiknya lihat sekaligus download link di bawah ini. Semoga membawa manfaat buat kemaslahatan kita bersama. Upps, ini hanya contoh RAB yang telah saya shortir sana sini.!!!!