Batu bata sebagai bahan membuat diding sebuah bangunan sudah dikenal sejak dahulukala, bahkan dahulu semen sebagai bahan pengikat antara satu batu bata dengan batu bata lainnya masih sulit didapatkan, bahan pengikat digantikan dengan tanah liat atau lempung. Hal itu masih saya jumpai di pasangan batu bata setengah badan untuk dinding pelindung dan pondasi sumur di rumah orang tua saya di kampung, tetapi sekarang sudah diganti saat renovasi.
Bahan bangunan yang bisa
kita gunakan sebagai dinding rumah sekarang sangat variatif, mulai dari batu
bata merah biasa yang hadir dalam banyak ukuran serta harga yang beragam.
Kemudian ada batako yang terbuat dari adukan semen, pasir pasang dan pasir batu
atau sertu. Ada juga bata bolong yang dibuat secara modern menggunakan mesin
molen, dilihat dari bentuknya tentunya lebih kuat tetapi ada juga kelemahannya
yaitu pada sisi daya rekatnya.
Pada kesempatan kali ini
saya ingin berbagi informasi seputar batu bata merah yang saya gunakan dalam
membangun rumah dan juga informasi yang saya dapatkan dari pengalaman kawan dan
tetangga yang juga mengunakan bata merah sebagai bahan membuat dinding bangunan.
Batu bata yang saya
gunakan adalah batu bata merah biasa, tetapi dari segi ukurannya lebih besar
daripada batu bata yang ada dipasaran dimana saya membangun rumah yaitu di Kota
Bandar Lampung. Batu bata merah tersebut memang saya datangkan dari kampung
halaman langsung dimana saya tahu persis proses pembuatannya dari bahan yang
digunakan dan proses pembakarannya.
Bagaimana memilih batu
bata yang bagus? Kriteria batu bata yang bagus menurut pengamatan saya antara
lain :
1.
Bahan tanah liat yang
digunakan adalah tanah lempung atau tanah merah.
2.
Ukuran cetakannya
serempak persegi dan presisi.
3.
Proses pembakarannya
maksimal dan diutamakan menggunakan media kayu.
Banyak contoh kasus dan
pengalaman yang saya ketahui, setelah bata dipasang dan tidak langsung
diplester lama kelamaan batu bata tersebut rapuh dan mulai rontok tergerus
musim. Hal ini pasti penyebapnya adalah antara lain :
1.
Bahan yang digunakan
bukan tanah liat atau lempung yang bagus, walaupun bentuknya bagus dan proses pembakarannya
maksimal namun tetap saja akan ketahuan seiring waktu berjalan.
2.
Bahan tanah liat yang
digunakan bagus tetapi pada proses pembakaran tidak masimal, tentunya
kualitasnya tidak optimal.
No comments:
Post a Comment